Mari Bebaskan Papua



Miris hati melihat liarnya pena
Menulis entah berapa ratus kata
Tentang ibu negeri di tanah merdeka
Namun keadilan tak jua nampak di sana

Mari Bebaskan Papua_Sajak empat baris image : Straitstimes.com

Sejak tanda tangan itu dituliskan
Oleh penguasa orde baru yang jadi kenangan zaman
Di atas kertas kontrak karya di masa silam
Mulailah penjajahan ekonomi mengangkangi kedaulatan

Muramnya hati sedihnya anak negeri
Menyaksikan ibu pertiwi menangis menjadi-jadi
Perutnya terus menerus diekploitasi hingga ke dasar bumi
Oh apalah jadinya jika pembiaran tak berhenti

Di abad milenia tumbuhlah tunas-tunas bangsa
Generasi berjiwa merdeka berbakti untuk negara
Tanpa rekam jejak suram terus menggeliat berjalan
Menengadahkan kepala meninggikan martabat bangsa

Aku tak peduli apa suku, ras dan agama mereka
Aku hanya tahu mereka mencintai Indonesia
Aku tak peduli apa latar belakang keluarga mereka
Aku hanya tahu hatinya untuk kejayaan nusantara

Jika dahulu bapak bangsa memerdekakan Papua
Dengan air mata, darah dan bahkan banyak nyawa
Kini Papua memanggil kembali jiwa-jiwa patriot
Untuk memartabatkan Papua dari cengkraman Freeport

Lupakan sementara pilkada yang baru saja selesai
Negeri ini butuh jiwa-jiwa pemberani sebagai perisai
Ayo berjuang mengembalikan kedaulatan bangsa
Di tanah Papua dari penjajah sumber daya

Mari satukan tekad merebut kembali kekayaan
Yang puluhan tahun dieksploitasi dengan keserakahan
Apakah kita rela tanah air yang kaya sumber daya
Dibedah habis-habisan dan kita tak pernah merasa berdaya

Satukan energi besar yang selama ini tersimpan
Kita bangsa besar bukan bangsa penikmat penderitaan
Buktikan kedaulatan negara dengan terus berjuang
Agar bangsa besar ini terbukti menjadi pemenang

Ayo lawan semua penindasan dan kerakusan
Dengan terus melawan segala ketidakadilan
Mari bebaskan penderitaan atas tanah Papua
Jangan biarkan Papua terus dirundung duka

Bandung, 27 Februari 2017
published on seword.com

No comments:

Post a Comment

My Instagram